Program Internet Desa, Telkom Siap Kolaborasi dengan APJII


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia Tbk siap berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII) dalam mengembangkan layanan internet di seluruh desa di Indonesia.

“Telkom dapat memahami tujuan APJII menggelar layanan internet di desa yang sejalan dengan tujuan kami dalam mendukung program transformasi digital nasional. Kami tidak melihat niat APJII itu sebagai ancaman, justru sebagai peluang untuk berkolaborasi," ujar Direktur Wholesale & International Service (WINS) Telkom Dian Rachmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/12/2020).

Dian menambahkan, Telkom memiliki layanan wholesale yang bisa mendukung APJII untuk menyediakan internet di desa, termasuk layanan jual kembali jasa internet. “Era digital ini adalah zamannya coopetition dimana pada satu sisi kita bisa berkompetisi namun di sisi lain kita saling kooperasi," kata Dian.

Dian menjelaskan, bentuk kerja sama yang bisa dilakukan antara kedua belah pihak sudah pasti dalam bentuk kesepakatan wholesale. Sebab, Telkom memiliki segmen pasar yang luas dan beragam. Telkom melayani pelanggan mulai dari segment retail consumer, korporasi, hingga ke operator telekomunikasi termasuk Internet Service Provider (ISP) yang merupakan anggota APJII.

Fokus layanan wholesale Telkom adalah menjadi digital hub untuk mewujudkan ekosistem digital Indonesia yang sehat.

“Banyak hal yang dapat kami kerja samakan dengan APJII mulai dari penyewaan kapasitas jaringan, penyediaan NeuCentrix yang merupakan Carrier Neutral Data Center milik Telkom, hingga platform, dan vertical apps,” ungkapnya.

Bisnis wholesale Telkom tidak hanya menyasar ISP yang berskala nasional. Telkom juga memiliki kantor perwakilan di daerah untuk layanan bisnis wholesale yang dikenal dengan nama Regional Wholesale Service (RWS) di tujuh regional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Keberadaan RWS ini bertujuan untuk memudahkan kerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi di tingkatan regional, termasuk seluruh anggota APJII dalam menyediakan layanan internet hingga ke desa. Penyedia Jasa Internet (PJI) berskala regional cukup menghubungi perwakilan Telkom di regional masing-masing, tidak perlu ke Jakarta.

Diharapkannya, jika kolaborasi ini terjadi Telkom akan mengutamakan terbentuknya ekosistem digital Indonesia yang sehat. “Kami menyadari keberadaan Telkom sebagai tulang punggung sekaligus tumpuan penting ekonomi digital nasional. Dengan terbentuknya ekosistem yang lebih baik, maka semakin besar kemanfaatan bersama yang bisa kita raih," ucap dia.

Dengan adanya kolaborasi maka harapannya para ISP yang merupakan anggota APJII dapat memanfaatkan berbagai fasilitas di NeuCentrix Telkom, termasuk Content Delivery Network (CDN) tempat mengakses berbagai konten dengan kualitas dan biaya yang lebih baik. Pada akhirnya masyarakat dan negara yang akan diuntungkan. Terdapat juga peluang untuk kerja sama dalam hal platform serta vertical apps untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pedesaan yang selama ini belum tersentuh oleh digitalisasi.

Selain menyediakan konektivitas, Telkom juga memiliki kapabilitas dalam platform dan vertical apps yang dapat dikolaborasikan bersama APJII untuk mendukung pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di desa.

Hingga saat ini, 89 persen UMKM Indonesia melakukan aktifitas perdagangan online melalui aplikasi Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Saat ini Telkom juga sedang membangun platform horizontal Indonesia berbasiskan komputasi awan (Cloud) sehingga kita mampu independen secara teknologi serta memanfaatkan Big Data untuk mendorong terbentuknya opportunity baru dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence, machine learning, dan deep learning.

Tak hanya itu, Telkom membangun vertical apps untuk produktifitas dan kolaborasi, melakukan unifikasi komunikasi dari berbagai sosial media untuk memungkinkan terjadinya peer-to-peer social commerce, dan tentunya mengembangkan super apps untuk mendukung UMKM. "Dengan dukungan tersebut, kita berkeyakinan bahwa UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar nasional bahkan global, walaupun lokasinya ada di desa," katanya.

Posting Komentar

0 Komentar

advertise